Diskominfo Tanjabtim Libatkan Tim Sandi Negara Dalam Sosialisasi Peraturan

Senin, 11 Desember 2017 | 11:56:06 WIB | Dibaca: 737 Kali


SOSIALISASI : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menggelar sosialisi peraturan bidang komunikasi dan informatika, Senin (11/12) kemarin.

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menyikapi era digitilasasi yang rentan dengan ancaman keterbukaan informasi dan data daerah yang dapat diretas orang yang tidak bertanggung jawab, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menggelar sosialisi peraturan bidang komunikasi dan informatika, Senin (11/12) kemarin.

Dalam sosialisasi yang mengambil tema ancaman infomrasi dieradigital, Diskominfo Tanjab Timur melibatkan badan cyber dan sandi negara. Sementara sosialisasi diikuti oleh OPD di Tanjab Timur digelar di Aula Bappeda Tanjab Timur. Kadis Kominfo Tanjab Timur Herman Toni mengatakan, dengan keterbukaan publik saat ini kesadaran keamanan informasi sangat penting, khususnya di lingkungan Pemkab Tanjab Timur harus lebih waspada, terutama terhadap bahaya bocornya informasi. Apalagi infomrasi itu bernilai strategis bagi daerah.

Memang lanjutnya, perkembangan IT juga berimbas munculnya kerawanan terhedap informasi. Makanya, apapun bentuk layanan informasi yang digunakan harus tersimpan atau disebar luaskan harus selalu terlindungi. ”Ancaman perang informasi, dan penguasaan tekhnologi harus disikapi. Mengingat kesadaran keamanan informasi dan belum sepenuhnya peraturan dilaksanakan saat ini,” ungkapnya.

Bisa saja lanjutbnya, kebocoran informasi akibat kelailaian. Akibatnya, informasi yang strategis bisa diambil oleh pihak asing. Makanya, pasca sosialisasi ini, diharapakan pejabat pemerintah mulai meningkatkan kesadaran informasi dilingkup pemerintah agar tidak bocor. Memang jelasnya, peranan tekhnologi dalam kehidupanan semakin penting. Buktinya, saat ini kita lebih banyak menyelesaikan pekerjaan didepan komputer, maupun menggunakan handphone untuk berkomunikasi.

Namun, penggunaan IT juga harus diimbangi dengan kesadaran untuk kepentingan positif. Sebab, tidak jarang pula IT dimamafaatkan untuk kepentingan yang tidak baik.“Makanyaperlu adanya pengawasan dari pihak yang berwenang agar dampak negative dari IT dapat dikurangi,” katanya.(Jambi Independent)

Komentar Facebook